Tak Hanya Penyakit Kulit, Pengungsi Korban Banjir Sumut Juga Hadapi Persoalan Nonmedis

Suryamedia.id – Ribuan warga yang terdampak banjir bandang di Sumatera Utara mulai terserang penyakit kulit di pengungsian.

Sebanyak 15.687 kasus penyakit kulit tercatat oleh data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kasus terbanyak ditemukan di Kabupaten Langkat, Tapanuli Tengah, Deliserdang, Batubara, Tebingtinggi, dan Mandailing Natal.

Banyaknya temuan kasus penyakit kulit disebut disebabkan oleh kondisi lingkungan pasca bencana dan keterbatasan sanitasi di pengungsian.

“Ini perlu menjadi fokus perhatian, terutama terkait faktor risiko seperti paparan air kotor, sanitasi lingkungan yang belum optimal, keterbatasan air bersih, serta kepadatan pengungsian memperbesar risiko gangguan kesehatan kulit,” kata Tenaga Sanitasi Lingkungan Ahli Muda Dinkes Sumut, Dedi Lubis, Selasa (23/12/2025), dikutip CNN Indonesia.

Tak hanya penyakit kulit, pihaknya mencatat 12.693 kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di beberapa daerah karena daerah yang kering. Selain itu, 2.424 kasus diare, 991 kasus influenza like illness (ILI), serta 636 kasus suspek demam tifoid juga ditemukan.

Selain temuan penyakit, masyarakat juga menghadapi berbagai persoalan nonmedis lainnya, mulai dari minimnya ruang privat bagi pengungsi, terutama pasangan suami istri. Hal ini disebut dapat memengaruhi kondisi fisik dan mental bagi para pengungsi.

Baca Juga :   Pengelola Situs Streaming Ilegal Ditangkap Atas Kasus Pembajakan

“Hasil wawancara dari tim kesehatan reproduksi dan psikologi, itu permintaan langsung dari pengungsi. Kalau dari Dinkes, ini bukan leading kami, biasanya menjadi ranah dinas sosial. Tapi dampaknya bisa ke kami,” ujarnya.

Pihaknya telah menyampaikan temuan tersebut kepada relawan di lapangan dan mendorong adanya koordinasi lintas sektor. Namun, sampai saat ini belum ada lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang secara khusus menyatakan kesiapan menangani persoalan tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca