Suryamedia.id – Ratusan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hilang kontak pasca bencana yang melanda kawasan tersebut. Sementara, yang masih aktif beralih fungsi jadi dapur umum.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebutkan, ratusan dapur MBG yang hilang kontak tersebut belum bisa dipastikan apakah termasuk yang terdampak kerusakan atau hanya mengalami gangguan sinyal saja. Terhitung sebanyak 44 unit SPPG di Sumut dan 180 unit di Aceh tidak aktif sampai sekarang.
“Kita belum bisa identifikasi apakah karena gangguan sinyal atau SPPG-nya hilang,” kata Dadan, Selasa (9/12/2025), dikutip CNN Indonesia.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa ada SPPG yang masih aktif, tetapi kemudian beralih fungsi menjadi dapur umum bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor. Jumlahnya ada total 319 unit di tiga provinsi tersebut.
“Kami sudah kirimkan uang cukup ke masing-masing SPPG yang melayani pengungsi agar mereka tetap bisa melaksanakan programnya. Apalagi sejauh BNPB, TNI-Polri, dan Kementerian Sosial meminta kita untuk ikut terlibat, kita akan tetap laksanakan,” ujarnya.
BGN juga akan melakukan identifikasi kerusakan selama masa pemulihan pascabencana. Hal ini dilakukan untuk menentukan langkah lanjutan, termasuk kemungkinan pembangunan kembali SPPG yang rusak berat.
“Karena bagaimana pun kita harus memberi bantuan kepada masyarakat yang terdampak termasuk tentu saja para mitra Badan Gizi Nasional. Caranya sedang kami pikirkan, apakah solidaritas dari mitra-mitra seluruh Indonesia yang mungkin nanti akan ikut membantu membangun SPPG yang terdampak,” ujar Dadan. (*)












