Suryamedia.id – Menu makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini diwajibkan dimasak dengan air galon. Air galon dianggap lebih aman, sehingga diharapkan bisa mencegah kasus keracunan terjadi.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Menurutnya, kasus keracunan MBG di sejumlah daerah, salah satu faktornya karena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG tidak memiliki sanitasi yang layak.
“Karena daerah Indonesia itu luas, banyak kasus gangguan pencernaan berasal dari air,” kata dia, Senin (20/10/2025), dikutip CNN Indonesia.
“Oleh sebab itu, air yang digunakan pada masak makanan bergizi harus air yang bersertifikat, air galon, atau air isi ulang yang sudah melalui proses sertifikat,” lanjut dia.
Tak hanya penggunaan air galon, pihak SPPG juga harus melakukan sterilisasi food tray untuk memastikan wadah makanan bersih dan aman digunakan secara berulang. Setelah dicuci, wadah tersebut dikeringkan di suhu tertentu untuk mematikan kuman dan bakteri.
SPPG baru akan didampingi juru masak profesional, setidaknya dalam lima hari ke depan. Selain itu, penggunaan rapid test juga dimaksimalkan distribusinya di seluruh SPPG. Tes ini dilakukan pada bahan makanan dan makanan yang akan disajikan.
Pihak BGN juga akan membatasi jumlah penerima manfaat di setiap SPPG, yakni menjadi hanya 2.000 hingga 2.500 saja.
“Kita tetapkan kebijakan, penerima manfaat menjadi rata-rata di 2.000 sampai 2.500 dan boleh dilanjutkan sampai 3.000 kalau di SPPG itu ada ahli masak yang bersertifikat,” ujarnya. (*)












