Suryamedia.id – Heboh film animasi karya anak bangsa ‘Merah Putih: One For All’ yang menelan biaya produksi yang fantastis. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) membantah mengalokasikan dana untuk keperluan produksi film tersebut.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Irene Umar menegaskan lewat postingan sosial media, pihaknya tidak memberikan bantuan finansial maupun fasilitas promosi, tetapi hanya menerima audiensi produser dan memberikan masukan saja.
“Semua #PejuangEkraf itu bebas berkarya selama memberi dampak positif. Namun, kami tidak memberikan bantuan finansial dan tidak memberikan fasilitas promosi,” ujar Irene melalui akun Instagram, Minggu (10/8/2025).
Lebih lanjut, saranyang disampaikan Irene pada saat itu hanya dalam aspek teknis, seperti cerita, tampilan karakter, hingga trailer. Tujuan audiensi itu untuk membuka ruang diskusi dengan para pelaku industri perfilman maupun animasi.
“Sedikit sendiri: saya sendiri menerima audiensi tim produksi film beberapa waktu lalu di mana saya menyampaikan beberapa masukan dari saya termasuk teknikal terkait cerita, character looks and feels, trailer, dan lain-lain,” ujar Irene.
“Hal ini selalu saya lakukan di setiap audiensi dengan semua pihak supaya setiap audiensi saya bisa mendengar langsung dari pelaku industri dan memberikan feedback berdasarkan pengalaman pribadi,” lanjut dia.
Film animasi Merah Putih: One for All yang akan tayang di bioskop 14 Agustus 2025 mendatang sedang ramai diperbincangkan oleh netizen. Pasalnya, biaya produksi film itu disebut mencapai Rp6,7 miliar dengan proses pengerjaaan sekitar beberapa bulan saja.
Menanggapi hal itu, Sutradara dan produser eksekutif film Merah Putih: One For All, Endiarto, buka suara tentang isu biaya tersebut. Menurutnya, angka tersebut terlalu berlebihan.
“Saya enggak tahu juga itu angka ketemu dari langit atau apa,” ujar Endiarto dalam suatu acara, Senin (11/8/2025), dikutip CNN Indonesia.
“Bahkan ada satu media yang mewawancarai saya, ‘Betul enggak Pak Endi ada anggaran Rp64 miliar?’ Waduh, saya kalau dapat itu sudah glowing kayaknya,” lanjutnya.
Film ini menceritakan tentang sekelompok anak-anak yang terpilih menjadi ‘Tim Merah Putih’ untuk menjaga bendera pusaka di sebuah desa yang tenang menjelang Hari Kemerdekaan. Namun, bendera tersebut hilang, memaksa mereka bersatu dalam misi penyelamatan. (*)