Bagaimana Cara Pihak Maskapai Pesawat Mengelola Sampah Makanan?

Suryamedia.id – Sampah sisa makanan (food waste) di Indonesia rata-rata menyumbang 40-41 persen dari jumlah sampah nasional setiap tahunnya. Sementara di dunia, food waste mencapai sekitar 17 persen.

Sampah ini juga termasuk jutaan ton makanan yang terbuang dari katering dalam pesawat, sementara 25 persennya dari kabin. Sedangkan, 20% dari semua makanan yang diproduksi oleh tim katering dalam pesawat terbuang setiap tahun.

Selama bertahun-tahun, banyak maskapai telah mengadopsi metode yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi sampah makanan. Lantas, bagaimana maskapai penerbangan mengelola food waste tersebut? Simak selengkapnya berikut ini!

Bagaimana maskapai penerbangan mengelola sampah makanan?

Dilansir dari laman Simple Flying, maskapai penerbangan memiliki beberapa pilihan dalam mengelola sampah makanan, tergantung pada makanan yang mereka tangani.

Sebagian besar makanan yang sudah dibuka akan berakhir di tempat pembuangan sampah. Ini karena makanan yang bungkusnya dibuka dan yang setengah dimakan tidak dapat digunakan. Selain itu, menurut undang-undang internasional, limbah hewani harus dipisah dengan sayur dan buah.

Baca Juga :   Pantangan Yang Harus Dihindari Penderita Batu Ginjal

Metode lainnya, beberapa jenis makanan dapat dikumpulkan dan disalurkan kembali ke rantai pasokan. Misalnya, bungkus gula, keripik, dan alkohol yang belum dibuka dapat didistribusikan kembali pada penerbangan lainnya.

Selain itu, makanan dan botol minuman yang masih dalam kondisi bagus, belum dibuka, dan masih tersegel juga bisa disumbangkan ke bank makanan.

Bolehkah penumpang meminta sisa makanan saat penerbangan?

Pada dasarnya, setiap penumpang memiliki jatah makanan sendiri saat penerbangan. Sehingga, timbul pernyataan, bolehkan jika penumpang meminta sisa makanan yang masih ada saat penerbangan? Jawabannya, hal tersebut tidak dilarang.

Namun, istilah yang lebih tepat adalah tambahan makanan bukan sisa makanan. Pihak maskapai tidak melarang penumpang meminta tambahan makanan, dengan syarat, makanan yang diminta oleh penumpang memang masih tersedia dalam kondisi bagus atau kelebihan jumlah.

Juru bicara maskapai Virgin Atlantic bahkan berkata jika meminta makanan lebih, justru dapat mengurangi limbah makanan.

“Jika kostumer minta makanan tambahan, entah itu sekantung kue pretzel atau es krim, kami akan selalu mencoba mengakomodasi,” kata juru bicara dari maskapai Virgin Atlantic, dilansir oleh situs Travel and Leisure.

Baca Juga :   Viral Istilah Cewek Kue, Cewek Mamba, dan Cewek Bumi! Ini Penjelasannya

“Di akhir penerbangan, makanan yang disegel atau tidak dibuka bisa digunakan untuk penerbangan lain. Namun untuk produk makanan segar akan segera dibuang karena kami punya regulasi keamanan makanan,” lanjutnya lagi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *