Layanan Skype Resmi Ditutup, Kenapa?

Suryamedia.id – Perusahaan teknologi Microsoft resmi menghentikan layanan Skype per tanggal 5 Mei 2025. Skype ditutup setelah hampir 15 tahun beroperasi sebagai sebagai layanan komunikasi pengguna di seluruh dunia.

Lantas, apa alasan layanan ini ditutup? Untuk lebih lengkapnya, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang penutupan layanan Skype oleh Microsoft!

Kenapa Layanan Skype dihentikan?

Dilansir dari Microsoft, Skype merupakan layanan VoIP, atau Voice over Internet Protocol atau perangkat lunak yang memungkinkan percakapan pengguna di seluruh dunia menggunakan internet.

Pengguna (individu maupun bisnis) bisa menggunakan Skype untuk melakukan panggilan video dan suara, panggilan grup gratis, mengirim pesan instan, dan berbagi file dengan Skype melalui ponsel, komputer, atau tablet.

Jika pengguna berlangganan, pengguna bisa mendapatkan lebih banyak fitur. Dalam dunia bisnis, ini berarti, pengguna dapat menyatukan seluruh ekosistem pekerja, mitra, dan pelanggan untuk memproses dan mendelegasikan berbagai hal.

“Dengan Skype, Anda dapat mengadakan rapat dan membuat hal-hal hebat dengan kelompok kerja Anda, berbagi cerita atau merayakan ulang tahun dengan teman dan keluarga, serta mempelajari keterampilan atau hobi baru dengan seorang guru,” demikian bunyi deskripsi di situs web Microsoft.

Baca Juga :   Microsoft Tambahkan Pembaruan untuk Windows 11

Sebelumnya, aplikasi telekomunikasi ini digunakan oleh ratusan juta pengguna, namun akhirnya gagal bersaing dengan layanan lain seperti Zoom dan Microsoft Teams. Sehingga, Skype dipindahkan ke Teams, seperti halnya Hotmail pada tahun 2013.

“Waktu peralihan ini didorong oleh kemajuan dan adopsi Microsoft Teams yang signifikan. Dalam dua tahun terakhir, jumlah menit yang dihabiskan dalam rapat oleh pengguna konsumen Teams telah tumbuh 4X,” kata Microsoft dalam pernyataan pada tanggal 29 April.

“Dan Teams versi gratis menawarkan banyak fitur inti yang sama seperti Skype: panggilan 1:1, panggilan grup, pengiriman pesan, dan berbagi file, serta fitur-fitur yang disempurnakan seperti menyelenggarakan rapat, mengelola kalender, dan membangun serta bergabung dengan komunitas — semuanya gratis,” lanjut pernyataan tersebut.

Kemudian, Presiden aplikasi dan platform kolaboratif di Microsoft, Jeff Teper mengungkapkan penutupan layanan tersebut untuk menyederhanakan layanan komunikasi gratis, serta sebagai langkah perusahaan untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar.

“Kami menyederhanakan penawaran komunikasi konsumen gratis kami sehingga kami dapat lebih mudah beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan,” katanya dalam keterangan tertanggal 28 Februari 2025, dikutip USA Today.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *