Suryamedia.id – Pendiri bisnis teh dan es krim Mixue Global dinobatkan menjadi salah satu orang terkaya di China. Zhang Hongchao memulai bisnisnya tersebut pada tahun 1997 dan berpusat di Zhengzhou, Henan, China.
Kemudian, ia mulai membuka gerai-gerai lainnya dengan konsep waralaba. Sehingga, kini Mixue telah memiliki dua puluh satu ribu lebih kedai yang tersebar di sebelas negara di Asia, termasuk Indonesia.
Mixue diketahui mulai masuk di pasar Indonesia pada tahun 2020 dengan mendirikan satu kedainya di Bandung. Bisnis tersebut merambah ke kota-kota sekitar, hingga keluar dari Jabodetabek hanya dalam kurun waktu dua tahun saja.
Menurut pakar ekonomi dari Unair Sri Hartini, SE, perkembangan bisnis ‘Mixue Ice Cream and Tea’ turut dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang meliputi product, price, place, dan Promotion, dikutip dari Detik.
Penasaran dengan strategi pemasaran yang dimaksud? Simak penjelasannya berikut ini!
Strategi bisnis Mixue
Dilansir dari Investopedia, strategi pemasaran mengacu pada rencana permainan bisnis secara keseluruhan untuk memfasilitasi pembelian dan penjualan produk atau layanan suatu perusahaan. Strategi pemasaran menentukan bagaimana cara menjangkau calon konsumen dan mengubahnya menjadi pelanggan.
Sementara itu, menurut pakar ekonomi dari Unair Sri Hartini, SE, ‘Mixue Ice Cream and Tea’ turut mengadopsi strategi pemasaran yang meliputi harga (price), produk (product), tempat (place), dan promosi (promotion) yang diselenggarakan secara masif.
Harga merupakan faktor utama yang bisa mempengaruhi daya beli konsumen pada suatu produk. Semakin rendah harga, semakin tinggi pula penawaran dari pasar. Dengan memanfaatkan perilaku konsumen ini, Mixue mengadopsi strategi ini untuk mematok harga lebih rendah dari kompetitor.
Untuk mewujudkannya, perusahaan mengintegrasikan jaringan pengadaan bahan baku sampai dengan kebutuhan logistik untuk pasokan ke seluruh franchise. Selain itu, banyaknya outlet Mixue di berbagai wilayah membuat perusahaan melakukan produksi skala besar. Dengan itu, mereka akan mendapatkan harga lebih rendah dalam pembelian jumlah besar.
Strategi selanjutnya adalah keragaman produk. Perusahaan ini menawarkan banyak varian menu, serta menyajikan produknya dengan ukuran besar, gelas plastik yang dilengkapi logo yang seragam. Logo tersebut akan memperkuat brand perusahaan di mata perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga melakukan riset untuk menargetkan tempat-tempat strategis, terutama di wilayah padat penduduk. Setelah masuk pasar Indonesia, Mixue membangun kedai-kedainya di luar Jakarta untuk menguasai pasar terkecil. Cara ini dinilai memiliki peluang lebih tinggi karena bahan baku yang didapat lebih murah, serta minim kompetitor.
Perusahaan juga melakukan promosi secara aktif di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook dan lainnya. Tujuannya untuk mendapatkan exposure lebih besar. (*)