Banjir Susulan Sebabkan Jalan Alternatif Pati-Rembang di Glonggong Lumpuh

Pati, Suryamedia.id – Akibat hujan dengan intensitas tinggi, banjir di Kabupaten Pati meluas. Hujan deras dengan durasi panjang terjadi pada Senin (27/2) malam. Banjir yang sebelumnya terpusat di Kecamatan Gabus kini sudah melanda Kecamatan Jakenan -Juwana.

Tidak hanya merugikan masyarakat terdampak, banjir mengganggu akses jalan perkotaan. Salah satunya area pertigaan Desa Glonggong, Jakenan. Jalan yang menghubungkan Kecamatan Winong, Jaken, dan Pantura Pati-Rembang itu baru ditutup karena air sudah menggenang hingga 70 cm.

Sukar seorang warga setempat mengungkapkan bahwa banjir bersumber dari genangan Sungai Sentul. Warga berinisiatif menutup jalan alternatif agar menjadi penanda untuk kendaraan bermotor tidak melewati area tersebut.

“Kalau ada hujan pasti tergenang makanya ditutup. Banjir mulai kemarin. ini ditutup sejak banjir. Kalau tidak ditutup kasian masyarakat. Jalan yang kena banjir kira-kira 2 km,” ujarnya kepada Wartawan, Selasa (28/2/2023).

Sementara Kardi, warga yang lain mengharapkan ada perhatian pemerintah kepada jalan utama desa Glonggong tersebut. Pasalnya, hampir setiap kejadian banjir jalan tersebut tidak dapat dilewati.

Baca Juga :   Pemkab Bakal Bangun Jalan Tembus Hutan Kalidoro Menuju Alun-alun Kembang Joyo

“Penyebabnya hujan deras, imbasnya ke warga kalau ada warga lewat ya ombaknya masuk ke rumah. Harapannya supaya jalan ditinggikan,” harap dia.

Banjir di Jakenan juga menjadi perhatian Anggota DPRD Dapil Jakenan, Maesaroh. Dewan dari Fraksi PKB itu dalam beberapa kesempatan menyuarakan agar penanganan banjir di Jakenan menjadi skala prioritas.

Menurutnya, selain merugikan pengguna jalan, banjir juga mempengaruhi perekonomian masyarakat Jakenan yang notabene berprofesi sebagai Petani.

“Memang sejak dulu seperti itu. Kita tidak henti-hentinya mengusulkan untuk penanganannya. Masyarakat juga yang tangguh bencana disiapkan. Kemudian juga pemerintah lebih lagi penanganannya pasca banjir. Banyak petani yang tidak bisa tanam,” saat diwawancara di Tambahmulyo, Jakenan. (adv)

Penulis: Kafi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *