Pati, Suryamedia.id – Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati menyarankan Pemerintah Kabupaten setempat untuk menggunakan pompa bergerak sebagai upaya mengatasi banjir.
Menurutnya banjir yang melanda Pati sepekan ini harus segera diselesaikan karena sudah mempengaruhi sektor ekonomi dan pendidikan. Dibutuhkan langkah konkret untuk mengatasinya.
Politisi dari Partai Golkar ini menilai penggunaan pompa bergerak atau pompanisasi adalah cara yang tepat. Metode ini sangat sederhana dan fleksibel karena bisa digeser ke lokasi lain yang memerlukan. Sayangnya metode ini jarang dilirik oleh Pemkab setempat.
“Bencana banjir menimbulkan genangan, genangan ini relatif lama sehingga dibutuhkan juga pompa,tetapi untuk meminimalisir genangan dibutuhkan pemasangan pompa yang dekat dengan sungai dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas,” ujar M Nur Sukarno.
Politisi dari Komisi B itu menganjurkan pompanisasi dicanangkan saat cuaca membaik dan debit air sudah berkurang.
“Pompa yang dibutuhkan untuk mempercepat pengaliran genangan saat banjir mulai mereda.Dengan pompa genangan diharapkan segera habis atau kering,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya volume banjir di Pati makin tinggi dan meluas. Di awal kejadian hanya enam kecamatan saja yang tergenang, kini bertambah menjadi sembilan kecamatan yakni Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati Kota, Jakenan, Juwana, Batangan, Dukuhseti, dan Margoyoso.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati melansir sebanyak 50 desa terdampak banjir dengan ketinggian air mulai dari 5 cm hingga yang tertinggi 155 cm.
Terpantau bencana banjir terparah terjadi di Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana yang mendampak 401 rumah yang ditinggali sekitar 1.303 orang.(adv)
Penulis: Moh Anwar