Suryamedia.id – Film The Big 4 merupakan karya yang berarti bagi Timo Tjahjanto sebagai sutradara. Karena ini adalah genre komedi pertama yang ia kerjakan.
“Ini film pertama gue di mana kekerasan dan kekacauan menjadi bagian dari komedi,” ujar Timo dalam konferensi pers The Big 4 di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (15/12).
Ia pun menyadari jika film garapannya kali ini memiliki nuansa yang berbeda dengan film-film yang biasa ia kerjakan.
Meski begitu, ia tetap memasukkan ciri khasnya yaitu nuansa muram yang biasa ia hadirkan dalam setiap karya filmnya.
Lebih lanjut, ia pun membocorkan kepada publik mengenai alasannya memutuskan menggarap film The Big 4 dengan genre komesi laga.
“Ada beberapa orang yang sebelumnya pernah bilang, ‘Wah, gila ya, kalau keluar dari filmnya si Timo itu bete banget, kayak enggak ada harapan banget’,” papar Timo.
“Kalau sekarang, gue pengen tetep ada body count yang tinggi, tapi pada akhirnya, it’s full of hope,” lanjutnya.
Genre horor dan laga yang ia garap sering menampilkan adegan penuh darah secara eksplisit, misalnya saja film Rumah Dara (2010), Headshot (2016), Sebelum Iblis Menjemput (2018), hingga The Night Comes for Us (2018),
The Big 4 sendiri mengisahkan mengenai empat mantan pembunuh bayaran dan detektif yang terlibat dalam misi mengungkap kasus pembunuhan.
Timo kali ini pun menjalankan dua peran yaitu sebagai sutradara sekaligus produser bersama Wicky V. Olindo dan penulis skenario bersama Johanna Wattimena.
Film ini dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Arie Kriting, Lutesha, Kristo Immanuel, dan Putri Marino.
Lalu Marthino Lio, Michelle Tahalea, Willem Bevers, Andri Mashadi, Michael Kho, dan Budi Ros juga turut tampil dalam film ini.
The Big 4 sudah bisa ditonton di platform Netflix sejak hari Kamis (15/12). (*)