Suryamedia.id – Kasus bullying Nam Joo Hyuk sebelumnya memanas dengan munculnya orang kedua yang mengaku sebagai korban.
Namun kini Dispatch telah mewawancarai 20 orang termasuk teman sekelas dan wali kelas SMA Suil tempat Nam Joo Hyuk bersekolah, demi mengungkap kebenaran dari rumor yang beredar.
Hasil investigasi yang dilakukan Dispatch ini kemudian dirilis pada Selasa, 5 Juli 2022. Di mana bukti menunjukkan bahwa Nam Joo Hyuk bukanlah pelaku. Ia justru merupakan siswa teladan.
Orang yang diwawancarai oleh Dispatch diantaranya adalah teman sekelas Nam Joo Hyuk di kelas 10, kelas 11, kelas 12, alumni, hingga wali kelasnya di kelas 10 dan 12.
Sebanyak 10 orang diantaranya mengatakan bahwa tindakan bully di SMA Suil menjadi perilaku yang tak biasa.
Hal inipun menjawab tuduhan dari seseorang yang mengaku korban jika Nam Joo Hyuk melakukan bullying.
“Tidak ada budaya bullying di sekolah. Itu adalah sekolah yang bila ada pelaku bully akan diperlakukan sebagai orang aneh jika mencoba membuat suasana bullying,” ucap alumni sekolah Nam Joo Hyuk.
Lalu siswa lain yaitu teman Nam Jo Hyuk di kelas 10, Seo Seok Hoon yang diwawancarai Dispatch mengungkapkan fakta mengenai tuduhan jika Nam Joo Hyuk tergabung dalam grup perundung beranggotakan 15 orang.
Seo Seok Hoon mengungkap jika Nam Joo Hyuk tidak menjadi bagian dari geng tersebut.
“Mungkin ada sejumlah orang yang mengira kelompok tertentu di sekolah penindas. Nam Joo Hyuk bukan bagian dari geng itu,” tegasnya.
Berdasarkan keterangan dari beberapa orang yang diwawancarai tersebut, Nam Joo Hyuk justru dikenal sebagai orang yang menyukai olahraga. Tak seperti rumor yang beredar, ia justru memiliki kepribadian yang baik di sekolahnya.
Park Tae Gyu yang merupakan wali kelas Nam Jo Hyuk di kelas 10, juga disebut melerai perkelahian dan ia tidak melakukan bullying.
Nam Joo Hyuk juga dikenal sebagai siswa teladan di SMA Suil. Ia aktif di klub basket semasa sekolah dan juga mengikuti kelas modeling.
“Dia sering mengatakan hal random karena dia seorang model. Semua teman-temannya tertawa. Dia pergi ke akademi model, menyukai basket, dan banyak tidur. Para guru sangat mempercayainya,” kata teman sekelasnya di kelas 10.
Tuduhan lain yang mengatakan bahwa Nam Joo Hyuk menyuruh ‘para korban’ membeli roti untuknya juga dibantah dalam keterangan berikut.
“Aku selalu pergi ke kantin dengan Nam Joo Hyuk untuk membeli dan makan roti. Dia tidak meminta seseorang melakukannya, itu tidak pernah terjadi. Kami akan membelinya sendiri dari kantin dan memakannya,” kata teman sekelas Nam Joo Hyuk di kelas 12.
Nam Joo Hyuk memang pernah meminta seseorang membelikan makanan di kantin, namun ia membelikan roti kepada orang tersebut sebagai imbalannya.
Tuduhan lainnya mengatakan jika ia sering membuat teman-temannya saling melawan satu sama lain, dan ia bersama gengnya disebut akan menonton.
Namun enam orang yang diwawancarai Dispatch menampik hal tersebut. Nam Joo Hyuk justru tidak pernah terlibat apalagi memancing perkelahian apapun di SMA nya.
Nam Joo Hyuk yang sebelumnya disebut menggunakan ponsel temannya untuk main game, membeli item game, hingga memakai hotspot untuk koneksi internet, hal ini juga dibantah oleh teman sekelas Nam Joo Hyuk.
Di mana orang yang melakukan semua itu bukanlah Nam Joo Hyuk melainkan teman sekelasnya yang berinisial P.
“Karakter utama dalam kasus ini adalah P. Informan mengubah orang yang terlibat menjadi Nam Joo Hyuk. Ini tidak ada hubungannya dengan Nam Joo Hyuk. Itu sebabnya aku pikir ini lebih jahat,” ucap teman sekelas Nam Joo Hyuk di kelas 11 dan 12.
Lalu tuduhan terakhir yang mengatakan Nam Joo Hyuk melempar isi pensil mekanik juga ternyata tidak benar. Nam Joo Hyuk juga tidak memotong antrean di kantin saat jam makan siang.
“Tidak ada kantin saat itu. Kami makan di dalam kelas. Jika kalian yang pertama berbaris, kalian yang lebih dulu makan. Sebagian besar anak laki-laki berlomba-lomba untuk bisa makan paling cepat. Aku tak mengira ini akan dianggap sebagai intimidasi,” kata teman Nam Joo Hyuk di kelas 12. (*)







