Alasan Mengapa Malam Lailatul Qadar Tidak Diketahui Pasti

Suryamedia.id – Malam lailatul qadar merupakan malam yang ditunggu-tunggu umat Islam di setiap Ramadan. Pada malam tersebut, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan dzikir, karena malam tersebut merupakan malam yang lebih baik dari malam seribu bulan.

Hal tersebut tertera dalam surah Al Qadar disebutkan, “Pada malam qadar itu para malaikat dan Jibril turun dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar: 4-5).

Umat Islam sendiri meyakini bahwa kedatangan lailatul qadar adalah di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bula Ramadan.

Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berarti, “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.” (HR Bukhari).

Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa malam lailatul qadar dirahasiakan kapan tanggal terjadinya?.

Ketidakpastian dari waktu datangannya lailatul qadar ini melahirkan beberapa prediksi dari para ulama besar, misalkan saja Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin maupun ulama mazhab Syafi’i.

Baca Juga :   Vaksin Saat Sedang Berpuasa Batal atau Tidak ?

Menurut pendapat Imam Al Ghazali, waktu terjadinya malam lailatul qadar terdapat kesesuaian dengan hari pertama dimulainya bulan Ramadan. Sehingga para ulama mazhab Syafi’i berpendapat bahwa lailatul qadar mungkin jatuh pada malam 21 dan 23 Ramadan.

Rasulullah SAW sendiri diketahui pernah hampir mengungkapkan kepada umat Islam tentang tanggal pasti dari kedatangan lailatul qadar. Tetapi hal tersebut tidak jadi dilakukan oleh beliau.

Buku ringkasan Shahih Bukhari oleh Muhammad Nasir al-Din Albani menjelaskan bahwa pada mulanya, Rasulullah SAW hendak memberitahukan umatnya tentang waktu pasti satu malam terjadinya lailatul qadar. Namun, hal tersebut ditunda selepas Rasulullah SAW melihat dua umatnya tengah berselisih tentang hal tersebut.

Allah SWT kemudian memerintahkan agar pengetahuan tentang tanggal lailatul qadar dihilangkan dari kaum muslim.

Diceritakan oleh Ubadah ibnu Shamit yang artinya, “Nabi keluar untuk memberitahukan kepada kami mengenai waktu tibanya lailatul qadar. Kemudian ada dua orang lelaki dari kaum muslimin yang berdebat.

Beliau bersabda, “(Sesungguhnya aku) keluar untuk memberitahu kan kepadamu tentang waktu datangnya lailatul qadar, tiba-tiba si Fulan dan si Fulan berbantah-bantahan. Lalu, diangkatlah pengetahuan tentang waktu lailatul qadar itu, namun hal itu lebih baik untukmu. Maka dari itu, carilah dia (lailatul qadar) pada malam kesembilan, ketujuh, dan kelima (pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan),” (HR Bukhari).

Baca Juga :   Beda Warna, Beda Rasa, Berikut 5 Jenis Beras dari Berbagai Negara

Ketepatan terjadinya malam lailatul qadar kemudian diketahui terjadi di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan. Bahkan waktu pasti terjadinya lailatul qadar yang sempat dikatahui Rasul pun ikut luput dari ingatan Rasulullah SAW.

Dikutip dari Mukhtasar Shahih Muslim oleh Syekh M. Nashiruddin al-Albani, Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Wahai manusia, sesungguhnya, lailatul qadar itu telah diperlihatkan kepadaku, lalu aku keluar untuk memberitahukan kepada kalian, tetapi ada dua orang yang bercekcok mulut mengaku benar sendiri sehingga dibarengi setan. Oleh karena itu aku dibuat lupa untuk menentukannya.”

Meski waktu terjadinya lailatul qadar tidak diketahui secara pasti, namun hal ini kemudian menyimpan hikmah yang banyak bagi umat Islam.

Dalam Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab, Dr. Thâriq Muhammad mengatakan bahwa jika satu orang saja mengetahui waktu lailatul qadar secara pasti, maka ada kekhawatiran orang yang mengetahui tersebut hanya akan giat melakukan ibadah pada satu malam itu saja. Ia ditakutkan akan bermalas-malasan pada malam-malam lainnya.

Selain itu, kerahasiaan dari malam lailatul qadar ini juga untuk menjaga agar umat Islam terhindar dari perselisihan, perpecahan, serta permusuhan.

Baca Juga :   Hukum Mencicipi Makanan Saat Puasa

Pendapat lain mengatakan bahwa lailatul qadar masih menjadi misteri dikarenakan agar umat muslim selalu giat untuk beramal saleh di sepanjang waktu. Manusia juga akan dapat terdorong untuk bersungguh-sungguh mendapatkan dan menggapainya.

Manusia juga akan menghidupkan malam-malam Ramadan sebanyak mungkin dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menarik Dibaca