3 Bulan PTM di Semarang Tak Ditemui Klaster Sekolah Penyebaran Covid-19

Semarang, Suryamedia.id – Selama tiga bulan diberlangsungkannya pembelajaran tatap muka (PTM) di kabupaten Semarang, tidak ditemukan adanya klaster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

Walaupun nol kasus penyebaran Covid-19 di sekolah, namun protokol Kesehatan masih terus ditegakkan.

Hal itu disampaikan Bupati Semarang Ngesti Nugraha saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di halaman SMK Muhammadiyah Suruh, (28/10/2021). Bupati mengimbau, para siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, untuk tetap patuh melaksanakan protokol kesehatan. Sehingga PTM dapat terus berjalan.

“Saya mengimbau seluruh siswa dan para guru, untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan di sekolah. Sampai saat ini belum ada laporan kasus baru dari klaster sekolah. Itu semua karena kesungguhan kita semua untuk menghentikan penyebaran Covid-19, termasuk di sekolah,” jelas Ngesti.

Terkait pelaksanaan vaksinasi di halaman SMK Muhammadiyah Suruh, bupati mengapresiasi dukungan dari Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah bekerja sama dengan Kodam IV/Diponegoro, dalam mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 bagi warga di Kabupaten Semarang.

“Sampai hari ini vaksinasi Covid-19 dosis I telah mencapai angka 79 persen dari total warga sasaran. Dukungan dari semua pihak, termasuk PD Muhammadiyah dan Kodam IV/Diponegoro akan mempercepat pencapaian vaksinasi menuju level 1 PPKM,” ungkapnya.

Baca Juga :   News Grafis : Tinjau PTM, Bupati Kudus Tegaskan Sekolah

Selain masyarakat umum, lanjut bupati, vaksinasi kali ini juga menyasar siswa sekolah, guna menekan risiko terjadinya klaster penularan pada saat pembelajaran tatap muka (PTM).

Ketua PD Muhammadiyah Prof HM Saerozi menjelaskan, pihaknya menyediakan 2000 dosis vaksin Sinovac. Sedangkan untuk vaksinasi kali ini merupakan dosis ke II.

Bupati menilai bahwa dengan memperbaiki kondisi Kesehatan warga, maka akan memperbaiki semua sektor, termasuk ekonomi.

“Ikhtiar ini diharapkan dapat membantu memperbaiki kondisi kesehatan warga. Jika mutu kesehatan semakin membaik, sektor sosial ekonomi juga akan dapat berjalan baik,” tegasnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *