Makhluk Mitologi Asal Indonesia

  1. Garuda

Burung yang menjadi lambang negara ini juga termasuk dalam salah satu makhluk mitologi yang ada di Indonesia.

Ada berbagai interpretasi fisik mengenai Garuda, tetapi kebanyakan menggambarkannya memiliki tubuh yang tertutup bulu emas, berwajah putih, dan memiliki sayap merah. Bagian sayap dan paruhnya dipercaya mirip burung elang, tetapi memiliki tubuh seperti manusia dengan ukuran yang sangat besar. Konon, ia mampu menghalangi matahari.

Kisah Garuda sendiri terdapat dalam kepercayaan Hindu dan Buddha yang tertuang dalam kitab Mahabharata dan Purana yang asalnya dari India. Tak hanya Indonesia, Garuda juga merupakan lambang negara Thailand.

  1. Ahool

Alasan hewan mitologi Indonesia ini dinamakan Ahool adalah karena ia mengeluarkan suara seperti, “Ahooooool” yang sangat panjang.  Memiliki bentuk yang cukup menyeramkan.

Ahool merupakan kelelawar sebesar anak berusia satu tahun yang memiliki sayap raksasa berukuran sekitar 3,5 meter.

Konon, kemunculan makhluk ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1925 ketika seorang ahli ornitologi bernama Dr. Ernest Bartels, melihat Ahool terbang di atas kepalanya di Pegunungan Salak.

Baca Juga :   Cara Atasi Bau Tak Sedap Kamar Mandi

Beberapa peneliti memperkirakan ada kemungkinan bahwa Ahool adalah jenis reptil terbang di masa dinosaurus yang masih bertahan hingga kini. Kabarnya, kehancuran hutan hujan di Jawa menyebabkan populasinya menyusut.

  1. Warak Ngendhog

Warak Ngendhog merupakan makhluk dalam cerita mitos orang jawa yang merepresentasikan tiga etnis mayoritas di Semarang.

Tercermin dari kepala naga yang melambangkan etnis China, tubuh unta khas Arab, serta empat kaki kambing yang mewakili suku Jawa.

Biasanya, Warak Ngendhog diarak dalam Festival Kebyaran atau perayaan Dugderan yang digelar untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Warak Ngendhog memiliki tubuh bersisik, mulut bertaring yang menganga, dan wajah yang cukup mengerikan sebagai lambang hawa nafsu yang harus dilawan.

Kata “Warak” berasal dari bahasa Arab “wara’i” yang berarti suci, sementara “ngendhog” adalah kata dalam bahasa Jawa yang artinya “bertelur”, yang dilambangkan sebagai pahala dari ibadah puasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *