Suryamedia.id – Kepemilikan saham negara di PT Freeport bertambah dari 51 persen menjadi 63 persen atau kenaikan sebesar 12 persen. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia baru-baru ini.
Bahlil menjelaskan, tambahan saham tersebut didapatkan dengan harga paling murah, meski pihaknya belum merincikan besarannya. Ia juga menegaskan kesepakatan telah tercapai meski pemerintah masih menyusun rincian finalisasi penambahan kepemilikan saham.
“Yang jelas dengan biaya yang semurah-murahnya. Bila perlu valuasi asetnya sangat kecil sekali,” ujar Bahlil, Rabu (8/10/2025), dikutip CNN Indonesia.
Lebih lanjut, proses pemindahan saham akan resmi dilakukan saat perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Menurut Bahlil, izin pertambangan perusahaan tersebut nantinya berlangsung hingga 2041.
“Nanti itu kan pas ke perpanjangan. Nanti kita lihat. Sekarang kan tambang yang ada sekarang ini kan sampai dengan 2041. Tanggalnya berapa lagi dibicarakan sekarang,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM dan CEO BPI Danantara Rosan Roeslani mengklaim Indonesia mendapatkan tambahan saham tersebut secara gratis.
“Hasil negosiasi kami juga kan kita akan mendapatkan penambahan saham 12 persen ya. Free of charge ya, jadi tidak ada biaya sama sekali. Nah, implementasinya akan terus difinalisasi,” jelas Rosan, Rabu (8/10/2025).
Lebih lanjut, ia menyebut negosiasi ini telah berlangsung lebih dari enam bulan. Dengan penambahan kepemilikan saham ini, pemerintah mendorong penguatan dari segi keselamatan dalam operasional. (*)