Presiden Prabowo Soal Tuntutan ‘17+8’: Investigasi Independen Kasus Affan Kurniawan Masuk Akal

 

Suryamedia.id – Presiden Prabowo Subianto menanggapi mengenai tuntutan rakyat ‘17+8’ selama gelombang aksi demonstrasi sejak akhir Agustus hingga awal September 2025.

Menurut Prabowo, tuntutan rakyat tersebut masuk akal dan sedang dipelajarinya. Adapun tuntutan yang ditujukan pada Presiden RI, yakni pembentukan tim investigasi independen untuk mengusut kasus Affan Kurniawan dan tarik TNI dari pengamanan sipil.

“Saya katakan, tuntutan saya kira banyak yang masuk akal, banyak yang menurut saya normatif dan bisa kita bicarakan dengan baik,” ujarnya, Minggu (7/9/2025), dilansir dari Detik.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah kasus kematian driver ojek online Affan Kurniawan yang dilindas mobil rantis Brimob. Ia turut merespons positif dan berjanji akan membentuk tim investigasi yang independent sesuai desakan rakyat.

“Saya kira kalau tim investigasi independen ini masuk akal. Saya kira itu masuk akal, saya kira bisa dibicarakan dan nanti kita lihat bentuknya kayak gimana,” jelasnya.

Sementara itu, terkait tuntutan penarikan militer dari pengamanan sipil, Prabowo menjelaskan bahwa tugas TNI juga menjaga masyarakat dari ancaman. Terkait aparan yang tidak bertindak proporsional, maka akan dilakukan penegakan etik dan hukum.

Baca Juga :   Heboh Tudingan Peran Pengganti 7 Anggota Brimob di Mobil Rantis, Propam Polri Bantah

“Jadi, terorisme itu ancaman, membakar-bakar ancaman, membuat kerusuhan itu ancaman kepada rakyat, masa tarik TNI dari pengamanan sipil, itu menurut saya debatable, tapi saya akan melaksanakan tugas yang diberikan oleh UUD kepada saya,” tegasnya.

“Kalau tidak bertindak proporsional, petugas juga harus bertanggung jawab. Dan kita sudah buktikan kan, ada yang ditindak, ada yang diinvestigasi, bahkan kalau tidak salah sudah ada yang diberhentikan. Jadi, harus proporsional,” lanjut dia.

Prabowo menegaskan tidak melarang adanya demo, namun aksi tersebut hendaknya dilakukan secara damai, tidak dilakukan dengan aksi anarkis dan vadalisme.

“Tapi, sekali lagi, gerakan bakar-bakar di seluruh dunia, ini adalah gerakan yang tergolong sangat membahayakan dan mengancam nyawa orang lain. Terbukti ada empat orang di Makassar tidak berdosa, ASN yang mati karena kebakaran,” katanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *