Seorang Mahasiswa Unesa Ikut Aksi ‘Indonesia Gelap’ Disebut Dapat Perlakuan Kasar dari Aparat

Suryamedia.id – Mahasiswa yang mengikuti aksi ‘Indonesia Gelap’ di Surabaya, Jawa Timur diduga dapat perlakuan kasar dari aparat. Mahasiswa berinisial NZ dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut mengaku mendapat pemukulan, hingga diinjak dan diseret.

Menurut penuturannya, peristiwa tersebut berawal saat aparat mulai menembakkan water canon ke arah massa aksi. Saat situasi menjadi ricuh, dirinya yang juga negosiator aksi terjatuh tak jauh dari barikade polisi. Kemudian, ia merasa ada yang menghantam kaki hingga kepalanya.

“Waktu chaos sampai water cannon disemprot, saya masih lobbying dengan polisi, terutama provos, karena dari korlap aksi massa dari pada nanti aksi nggak selesai akhirnya lobby pihak polisi agar tidak chaos,” kata NZ, Selasa (18/2/2025), dikutip CNN Indonesia.

“Samping saya ada aksi massa lain tiba-tiba juga chaos. Yang terdekat dengan barisan polisi itu saya, tiba-tiba saya diseret dan jatuh di barisan barikade polisi. Setelah itu saya dalam posisi jatuh dihantam, diinjak bagian perut, kaki sampai kepala,” lanjutnya lagi.

Baca Juga :   Pengangkatan CPNS dan PPPK Diusulkan Secara Bertahap

Lebih lanjut, NZ mengaku diseret ke arah dalam Gedung DPRD Jawa Timur. Di sepanjang jalan itu pula, dia terus dipukuli. Ia pun sempat lemas hingga tidak sadarkan diri setelah mengalami kekerasan.

“Lalu diamankan digeret ke dalam. Waktu jalan juga masih kena hantam dan sebagainya. Sampailah di depan teras lobby DPRD memang ada aparat polisi masih memukuli saya. Sampai situ [lobby] saya tepar, tidak sadar diri, tergeletak lemas. Lalu dibangunkan satpam,” tuturnya.

Setelah kejadian tersebut, NZ diamankan dan diberikan pertolongan pertama. Dia diberi minum dan kemudian diinterogasi oleh polisi soal data pribadi, seperti nama dan alamat. Meski tidak mengalami intimidasi verbal, dia menyayangkan tindakan kekerasan yang dialaminya tersebut.

“Ini tindakan represif oleh kepolisian. Saya tidak melakukan kesalahan tapi dipukuli sampai luka-luka,” kata NZ lagi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *