Pelabuhan Batang Siap Beroperasi untuk Bongkar Muat Barang Kawasan Industri

 

Suryamedia.id – Pelabuhan di Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang (KITB) dikabarkan beroperasi mulai bulan Agustus ini. Nantinya, Pelabuhan tersebut akan digunakan untuk aktivitas bongkar muat perusahaan di kawasan industri tersebut.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan. Ia menjelaskan, Pelabuhan atau Terminal Multipurpose Batang (TMB) merupakan pelabuhan pendukung, namun cukup meningkatkan efisiensi biaya.

“Maksimal Agustus ini sudah bisa operasional, kemarin secara fungsional sudah dicek, sudah bisa, tinggal mensinkronkan dengan tenant dan pihak Pelindo. Dalam waktu dekat bisa kita gunakan,” kata dia Jumat (8/8/2025), dikutip Detik.

“Untuk sementara ini kita maksimalkan terkait dengan mendukung KITB, yaitu pelabuhan curah. Misalnya pelaksanaan masuknya barang seperti pasir silika, clay, yang nanti tidak harus dari Tanjung Emas. Cukup dengan take boot dari sini, (kapal) merapat di sini. Bisa memangkas biaya yang lebih efisien untuk kegiatan ini,” lanjut dia.

TMB telah siap secara administratif, dan hanya menunggu proses kesepakatan tarif bongkar muat salah satu perusahaan di KITB yaitu KCC.

Baca Juga :   News Grafis : Percepat Vaksinasi

Sebagai informasi, serah terima Tahap I (BAST I) pembangunan terminal itu dilakukan PT Brantas Abipraya (Persero) selaku kontraktor pelaksana ke PT Pelindo pada 21 Juli 2025.

Selain itu, sambungan Aliran listrik dari PLN dengan kapasitas daya sebesar 82,5 kVA dan tegangan 380 volt turut mendukung operasional terminal agar beroperasi penuh secara mandiri dan efisien.

Terkait infrastruktur darat meliputi lapangan penumpukan barang dengan luas sekitar 2 hektare, kantor operasional, akses jalan pelabuhan, sistem utilitas mekanikal dan elektrikal, serta jaringan keamanan terintegrasi.

TMB juga memiliki panjang dermaga sekitar 152 meter, lebar 30 meter, trestle sekitar 361 meter, causeway sekitar 800 meter, dan kedalaman mencapai minus 10,5 meter dari level air surut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *