Agenda Pembagian Bir Saat Ajang Lari Nasional di Bandung Jadi Sorotan

Suryamedia.id – Agenda pembagian bir kepada peserta ajang lari nasional di Kota Bandung beberapa waktu lalu jadi sorotan.

Sekretaris MUI Jawa Barat Rafani Achyar menyayangkan hal tersebut. Ia menilai agenda bagi-bagi bir tersebut tidak sesuai dengan etika masyarakat Indonesia, serta berpotensi menghadirkan informasi yang salah, terutama kepada umat Islam.

“Kalau soal membagikan bir, itu satu tindakan yang salah menurut saya. Itu tidak boleh terjadi sebetulnya, walaupun ada yang mengklaim bir itu di bawah 20 persen kadar alkoholnya,” ujar Rafani, Rabu (23/7/2025), dikutip Detik.

“Tapi tetap aja bir itu sudah punya konotasi minuman keras, jadi nggak boleh. Dalam Islam, sesuatu yang sudah punya konotasi yang diharamkan itu nggak boleh,” imbuhnya.

Lebih lanjut, pihaknya mengingatkan agar umat Islam menjauhi hal-hal yang sifatnya syubhat atau secara hukum masih ‘abu-abu’.

“Sama halnya dengan bir, meskipun mungkin kadar alkoholnya rendah, tetap aja haram diminum itu karena sudah punya konotasi haram,” tegasnya.

Selain MUI, Anggota DPRD Kota Bandung Andri Rusmana juga mengkritik keras aksi tersebut. Menurutnya, pembagian bir kepada peserta di event nasional berpotensi menodai kota Bandung. Seharusnya, acara besar seperti itu perlu ada pengawasan dari pemerintah.

Baca Juga :   Pemkot Bandung Akan Pasang EFD di 1000 Titik

“Bagi-bagi bir ini sangat menodai Kota Bandung. Bagi-bagi ini mungkin tidak akan terjadi apabila aparat Satpol PP dan dinas kesehatan dilibatkan di garis finish. Ini bentuk kolaborasi penyelenggaraan, nanti mungkin Diskominfo memberikan informasi ke masyarakat sejelas-jelasnya tentang penyelenggaraan ini dan dampak yang akan ditimbulkan,” kata Andri, Kamis (24/7/2025).

Pihaknya juga mendesak Pemkot Bandung untuk menggelar evaluasi terkait penyelenggaran ajang olaharga tersebut.

“Jangan sampai ke depan kita hanya sebatas formalitas mengizinkan tempat dan izin penyelenggaraannya saja, tapi semua diatur oleh penyelenggara. Perangkat daerah di semua bidang wajib dilibatkan dan dimasukkan dalam penyelenggaraan, jangan oleh penyelenggaraan saja kita hanya jadi penggembira dan penonton,” ujar dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *