Berpenampilan Layaknya Perempuan Saat Umrah, Transgender Isa Zega Jadi Sorotan

Suryamedia.id – Sosok selebgram transgender Isa Zega mendapat kecaman lantaran melakukan ibadah umrah dengan berpenampilan layaknya Muslimah. Diketahui, selebgram yang kerap dipanggil ‘Mami Online’ tersebut merupakan seorang laki-laki bernama Syahrul.

Hal ini tak lepas dari sorotan Anggota DPR RI F-PDIP, Mufti Anam yang menilai aksi Isa Zega tersebut merupakan bentuk penistaan agama. Pihaknya juga mengaku mendapat laporan dari masyarakat di media sosial terkait ibadah umrah Isa Zega.

“Saya sangat miris sekali, hari ini saya banyak sekali mendapatkan DM, tautan dari media sosial yang bagaimana setelah saya lihat,” ujar Mufti Anam melalui Instagram baru-baru ini.

“Ada seseorang namanya ‘Mami Online’ alias Isa Zega alias Sahrul, dia adalah seorang transgender, transwomen, waria, yang di awalnya adalah seorang laki-laki, dia melakukan ibadah umrah dengan menggunakan hijab syar’i dan ini merupakan bagian dari penistaan agama,” lanjutnya.

Menurutnya, meski Isa Zega telah mengubah gendernya, secara lahirian dia adalah seorang laki-laki. Sehingga, ibadah umrah tersebut semestinya menggunakan tata cara laki-laki.

Baca Juga :   Konsep Album Solo Lee Chae Yeon Eks IZ*ONE Disebut Tiru Key Shinee

“Bagaimana laki-laki dalam hukum Islam bahkan menurut fatwa MUI, seorang laki-laki walaupun diubah jenis kelaminnya, bahwa secara lahiriah dia tetap seorang laki-laki, dan dalam melakukan prosesnya tetap harus menggunakan cara-cara seorang laki-laki,” katanya.

Mufti Anam pun meminta kepada pihak berwajib untuk menangkap sosok Isa Zega, mengingat ada pasal tentang penistaan agama. Selain itu, diharapkan ke depannya tidak ada kejadian serupa yang bisa menimbulkan kericuhan di tengah masyarakat.

“Maka harapan kami, penegak hukum, kepolisian, dan pihak-pihak terkait untuk segera menangkap si mami online ini agar ke depan tidak ada mami-mami online lain yang melecehkan agama kita. Ingat, bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar kedua di dunia. Harapan kami tidak menimbulkan kericuhan di tengah-tengah masyarakat, juga tidak menjadi contoh yang buruk,” tegasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *