Pati, Suryamedia.id – Petani bawang merah di Desa Ngurensiti Kecamatan Wedarijaksa kembali terancam gagal panen. Lantaran curah hujan yang tinggi berdampak pada banjir yang menggenangi puluhan hektare tanaman bawang merah di sana.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno ikut prihatin dengan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, untuk sungai di wilayah Ngurensiti sudah dalam, namun ketika debit air tinggi mengakibatkan air meluap dan menggerus tanggul.
“Seperti tahun kemarin, pagerharjo kebanjiran karena tanggul yang ada di sungai Ngurenrejo jebol, sehingga kalau ingin mengantisipasi banjir harus memikirkan daerah hulu, karena itu sangat berpengaruh,” ucapnya.
Sukarno mengaku akan memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati agar ada penanganan secara teknis. Akan tetapi, petani juga harus menanam tanaman keras di sepanjang tanggul agar tanggul itu kuat menahan debit air, meski sebenarnya itu tidak mudah, karena untuk prosesnya butuh waktu.
“Mudah-mudahan masyarakat mendukung, dan saya akan memberikan masukan kepada DPUTR, DLH, Dispertan, untuk mengatasi banjir, meski saat ini yang menjadi kendala adalah soal dana,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ngurensiti Indra Prasta mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan permukaan air hampir mencapai di atas tanggul. Jika hujan terus mengguyur, maka puluhan hektar tanaman pertanian akan terendam.
“Kalau permukaan air naik di atas tanggul, 50 hektar bobol ya ada lahan pertanian yang terkena. Sekarang ini kondisi air mengkhawatirkan, makanya sampai dipasang tanggul darurat menggunakan seng agar air tidak naik,” ungkap Indra saat dikonfirmasi, Selasa (28/2/2023).
Kondisi saat hujan, kata Indra, ada puluhan tanaman bawang merah yang terendam banjir dan surut ketika reda. Akan tetapi, jika air di atas tanggul maka mayoritas tanaman bawang merah di Ngurensiti akan terendam banjir.
“Masyarakat berupaya untuk membuat tanggul darurat sementara, tapi rencananya saya akan membuat bangunan tanggul permanen,” paparnya.
Dengan kondisi sekarang ini, ia berharap stakeholder terkait memberi perhatian dan bantuan. Baik bantuan untuk pembangunan infrastruktur maupun bantuan kaitannya tanaman puso. Sebab, menurutnya sudah beberapa kali petani setempat gagal panen akibat diserang banjir. (adv)
Penulis: Muhamad Kafi