Pati, Suryamedia.id – Tidak bisa diprediksinya cuaca saat ini di area Kabupaten Pati, seringkali menyebabkan banjir secara tiba-tiba. M. Nur Sukarno selaku anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menyarankan supaya masyarakat dan pemerintah sama-sama memikirkan lingkungan.
Pasalnya, jika lingkungan tidak dipikirkan secara baik dan dilakukan tindakan pembersihan lingkungan secara berkala oleh masyarakat serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati. Potensi banjir akan terus menghantui Bumi Mina Tani.
“Pemkab maupun masyarakat harus bersama sama memikirkan lingkungan karena selain hujan yang ekstrim dampak degradasi lingkungan sangat menentukan kejadian ini. Kita wajib menata kembali arah pembangunan kab Pati yang berwawasan lingkungan (berkelanjutan),” ucap Sukarno tak lama ini.
Tak hanya masalah sampah, dirinya juga menyoroti program pemerintah terkait pembangunan perumahan untuk memajukan Kabupaten Pati ke depannya.
Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut lantas mengatakan, Pati menjadi langganan banjir karena banyaknya alih fungsi lahan pertanian atau resapan yang dipakai untuk perumahan.
Bahkan dia menuturkan jika saat ini rawa serta tambak pun rela di huruk kemudian dibangun perumahan serta berdirinya pabrik-pabrik. Hal ini menurutnya sangatlah tidak terpuji.
“Banjir yang berulang ulang terjadi seperti yang terjadi saat ini selain dampak hujan yang ekstrim juga di sebabkan peralihan peruntukan dari lahan sawah, tegalan, tambak, penyempitan dan dangkalnya sungai, saluran, got yang dipergunakan untuk perumahan dan pembangunan pabrik dan lain-lain,” lantangnya.
Untuk proyek pembangunan perumahan tersebut Pemkab tidak bisa semerta-merta dengan mengatasnamakan peningkatan ekonomi lantas mengabaikan sisi yang lain atau bahkan menimbulkan masalah yang baru seperti banjir.
“Dalam pembangunan untuk memajukan Kabupaten Pati untuk meningkatkan ekonomi atau pendapatan masyarakat jangan sampai malah menimbulkan masalah baru yang menyebabkan kerugian lebih besar,” pungkas lelaki paruh baya itu. (Adv)
Penulis: Vindi Agil |Editor: Agriantika Fallent