Suryamedia.id – Komika Pandji Pragiwaksono buka suara soal sanksi adat yang dijatuhkan padanya buntut kasus candaan yang dinilai menyinggung masyarakat Toraja. Ia menyebutkan dirinya masih berdiskusi dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).
Adapun sanksi tersebut diberikan oleh Tongkonan Adat Sang Torayan (TAST) yang merupakan lembaga adat di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Yakni, berupa penyerahan 48 ekor kerbau, 48 ekor babi, dan pemberian uang Rp2 miliar.
“Menurut beliau (Rukka Sombolinggi selaku Sekretaris Jenderal AMAN), sebenarnya kurang tepat soal diharuskan memberikan 96 satwa dan uang sebesar itu,” kata Pandji, Kamis (13/11/2025), dikutip CNN Indonesia.
“Karena dialognya harus dilakukan bersama dengan perwakilan 32 wilayah adat Toraja. Jadi kalau dialognya belum ada, sebenarnya hukumannya juga belum ada,” lanjutnya.
Lebih lanjut, terkait kasus ini, Pandji mengaku masih meminta saran dan pandangan dari Rukka Sombolinggi. Menurutnya, penjatuhan sanksi berupa hewan dan sejumlah uang tersebut tidak hanya belum final, namun juga tidak akurat.
“Bukan hanya belum final, kalau menurut Ibu Rukka Sombolinggi, dan ini bisa dicek aja ke Ibu Rukka Sombolinggi, tidak akurat. Bukan belum final, tidak akurat,” kata Pandji.
“Untuk urusan adat masyarakat Toraja, saya sih percayakan kepada Ibu Rukka Sombolinggi dari AMAN,” lanjutnya.
Sebelumnya, Pandji Pragiwaksono dilaporkan oleh Aliansi Pemuda Toraja ke Bareskrim Polri atas dugaan penghinaan adat suku Toraja. Menurut organisasi tersebut, materi komedi Pandji yang beredar di media sosial mengandung rasisme kultural dan diskriminasi berbasis etnis.
Dalam cuplikan tersebut, Pandji menyinggung masyarakat Toraja banyak yang jatuh miskin karena menggelar pesta pemakaman yang mahal bila anggota keluarganya meninggal, hingga akhirnya jenazah dibiarkan begitu saja.
Menanggapi hal ini, Pandji mengungkapkan permintaan maaf lewat unggahan media sosialnya. Pihaknya juga sudah berbincang dengan Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi untuk lebih dalam mengenal budaya Toraja.
“Dari obrolan itu, saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignorant, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai,” ujar Pandji di Instagram, Selasa (4/11/2025). (*)








